Ocha
Aku pernah merasakan sakitnya mempunyai kekasih yang selingkuh dengan mantannya. Ketika itu usia ku baru memasuki usia yang ke 19 tahun, sedangkan dia sendiri sudah berusia 28 tahun.

Dia seorang pria dari kalangan yang biasa-biasa saja, penampilannya juga sangat biasa-biasa saja, cenderung dekil dan kotor, tidak tinggi, berbadan kecil dan sangat kurus, tidak punya pekerjaan tetap atau pun penghasilan tetap.

Semua teman-temanku merasa bingung, kenapa aku mau punya kekasih seperti dia yang tidak punya masa depan..sudah penampilannya sangat-sangat biasa saja dan tak punya pekerjaan pula.

Walau dia terlihat jelek dimata teman-temanku, walau orang tua ku tak menyukainya, namun jika cinta sudah berbicara..segala kekurangan yang ada padanya tidak menjadi masalah buatku.


Aku begitu menyayanginya, jika aku sedang memegang uang lebih..tak jarang aku memberinya. Setiap hari aku selalu menelfonnya untuk memberikan perhatian ku padanya sebagai tanda bahwa aku benar-benar menyayanginya.

Singkat cerita, aku mulai mencium gelagat yang kurang baik darinya. Pada bulan maret 2002, aku, dia dan keponakannya jalan-jalan ke Bogor. Selama perjalanan ke Bogor, aku perhatikan dia selalu sibuk membalas setiap sms yang masuk ke ponselnya. Aku tidak bertanya sms dari siapa dan aku tak ingin mengetahui dia sedang smsan dengan siapa.

Ketika sore, kami bertiga makan bakso yang tidak jauh dari Kebun Raya bogor. Saat kami menyantap bakso, kekasihku bilang mau ke toilet, dan dia meletakkan ponsel dimeja. Tak lama ponselnya berdering, dan aku lihat dilayar ponsel tersebut panggilan dari seorang wanita yang sangat aku kenal. Aku tak mengangkatnya.

Saat kekasihku balik ke meja kami, aku segera memberitahunya bahwa tadi ada “C” (inisial nama wanita tersebut) menelfonnya. Wajahnya sok cuek, seolah dia tak perduli dengan telfon itu.

Setelah makan bakso, kami bertiga menuju rumah temannya, memang ada hal penting yang ingin dia bicarakan pada temannya, aku memilih tidak ingin tahu apa yang akan dibicarakannya. Aku bilang, aku tunggu diruang tamu saja.

2 jam telah berlalu, kami bertiga pamit pulang ke Jakarta. Lagi-lagi selama perjalanan, dia terlihat selalu sibuk dengan ponselnya. Aku berpikir bahwa dia sedang smsan dengan mantannya. Namun aku masih diam, sabar dan pura-pura tidak tahu siapa yang sedang smsan dengannya.

Ketika diperjalanan, aku bilang kalau aku ingin buang air kecil. Kami mencari toilet yang terdekat. Aku selesai buang air kecil, ternyata kekasih ku pun masuk ke toilet, dan ponselnya dipegang oleh ponakannya. Dengan jantung berdegup kencang, aku memberanikan diri untuk meminta dan membuka salah satu sms yang ada di inboknya. Astaga, ternyta dugaanku benar, seluruh yang ada di inboknya adalah nama mantan kekasihnya yang ku tahu memang masih sangat menyayangi kekasihku.

Dari sekian banyak sms yang ada, aku hanya membuka satu saja. Di sms itu isinya berbunyi “Aa, nanti kalau mau pulang dari bogor, beliin aku rujak bogor dan boneka yang lucu ya..aku tunggu. Miss u Aa”.

Kekesalanku ku pendam, aku berusaha enjoy dan bersabar. Kembali kita melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Jakarta..ditengah-tengah perjalanan, kekasihku bilang mau ke pusat perbelanjaan dulu untuk membeli suling. Sampai ditempat tersebut, memang dia sibuk memilih-milih suling, suling sudah dapat..dia melanjutkan memilih boneka-boneka yang ada disana. Perasaanku saat itu sangat sedih, tapi aku tahan kesedihanku.

Dia memintaku untuk tolong dipilihkan boneka yang bagus dan lucu, dengan kesedihan yang aku rasa, aku terpaksa menurutinya. Aku memilih boneka yang kupikir lucu dan bagus. Ingin rasanya aku kabur saat itu juga. Tapi tidak, aku tak melakukannya.

Kami membayarnya, aku turut membantu membayar kekurangannya. Kami bertiga keluar dari pusat perbelanjaan. Sangat kebetulan, tidak jauh dari pusat perbelanjaan, ada tukang rujak mangkal. Kekasihku segera menghampirinya dan memesan satu bungkus. Hatiku makin sakit dan perih. Aku tanya rujak itu untuk siapa, dia menjawab “ya untuk aku lah”, oow…aku tahu dia berbohong, dan aku hanya diam.

Jam 7 malam kami sudah sampai distasiun "X". Kita naik angkot menuju "X". Dalam angkot aku bilang padanya “aku mau pulang dulu, mau mandi. Nanti aku nyusul kesana” dia jawab “iya, jangan lama-lama ya”.

Aku pulang, mandi dan menyimpan setiap sakit yang kurasa. Selesai itu, aku berangkat lagi ke "X". Sampai di "X", aku terkejut. Disana ada mantan kekasihnya sedang bersantap rujak yang kami beli dibogor, dan bukan itu saja, boneka yang kupilihkan sudah berada digenggamannya. Aku sangat-sangat sedih..tega-teganya kekasihku berbuat itu kepadaku. Dalam hati aku menangis, dan lagi-lagi aku tak berbuat apa-apa.

Tepat jam 21.30, aku pamit pulang. Dan berjanji besok akan menemaninya untuk datang ke sebuah tempat yang ada di daerah pondok gede. Walau dia tidak punya pekerjaan tetap, namun sehari-harinya dia disibukkan dengan rutinitas-rutinitas kesenian yang dijalaninya.

Beberapa kali aku tetap menemaninya datang ke tempat itu. Dan pada waktu lain, aku beberapa kali tidak bisa menemaninya lantaran kesibukanku juga didunia seni.

Mungkin karena beberapa lama aku tak terlihat datang menemani kekasihku itu, salah satu gadis manis yang cukup dekat denganku, menelfonku disore hari. Inisial namanya “M”.

Dia menelfonku dan menanyai kabarku kenapa aku tak pernah terlihat datang kesana lagi.

“K.ocha kenapa ga datang lagi ke X” tanya nya dengan nada manja

“Kk lagi punya kesibukan ditempat lain, memang kenapa”

“Aku kangen banget sama kk, oh iya..kk boleh tanya ga”

“Sama, kk juga kangen buanget sama km. hm, mau tanya apa”

“Kk sebenarnya masih jadi pacarnya (dia menyebut nama kekasihku, anggap saja B) ga sich”

Aku tahu, dibalik pertanyaan gadis yang aku anggap adik ini ingin memberitahu sesuatu yang tidak aku ketahui. Aku sengaja jawab bahwa hubunganku dengan kekasihku telah berakhir.

“Kk udah ga ada hub apa-apa lagi sama dia, kenapa sayang” tanyaku dengan penuh kebimbangan.

“Oh pantesan, selama Kk putus sama dia..dia selalu ditemani cw lain, namanya C”.

Sudah kuduga!!
Lalu gadis ini melanjutkan lagi.

“Mereka kelihatan dekat banget k, aku penasaran, aku tanya sama kk B, masih apa ga ma k.ocha, terus kk B jawab, katanya masih. Tapi kok kalau masih, kenapa kk B bawa A terus kesini, dan dekat lagi. K.ocha maaf, bukan aku mau buat K.ocha jadi gimana gitu, aku Cuma mau tahu aja, karena kan K.ocha dah aku anggap kk ku sendiri. Tapi syukur deh kalau ternyata k.ocha dah ga ma dia, karena kalau k.ocha masih ma dia, berarti dia selingkuh donk sekarang” ucapnya polos

Tubuhku lemas mendengarnya, perih, sakit, kecewa dan sedih menyelimuti hati. Namun, aku tidak mau gadis manis ini mengetahui kesedihanku.

“Ow gitu, ya udah ga papa..biar aja. Km tenang aja, dia ga selingkuh kok, hub kk mang udah selesai ma dia” ujarku dengan suara dibuat setenang mungkin.

Itu sudah suatu bukti bahwa dia memang benar-benar SELINGKUH. Tapi lagi lagi…aku HANYA DIAM…DIAM dan DIAM…..!! bukan karena aku tak berani marah padanya, dengan diam ku ini, karena aku ga mau membuat hubunganku rusak dengannya, walau sebenarnya hubungan ini sudah tak bisa berjalan lagi, namun aku saat itu masih terlalu takut untuk kehilangan dia.

Perselingkuhan itu terus berlanjut.

Dihari ulang tahun suatu organisasi, seluruh orang yang tergabung didalamnya merayakannya di Vila Gunung Putri.

Singkat cerita, saat pukul 21.00, semua teman2ku bercanda dengan teman-teman yang lainnya, sedangkan aku berada dihalaman etalase bersama kekasihku, satu temanku dan…tentu saja bersama si C (mantannya ikut dlm acara trsebut)

Aku duduk di sofa panjang dengan teman ku, sedangkan mereka berdua duduk dikayu etalase..jarak antara keduanya 5 jengkal tangan ku.

Walau perih kurasa, tapi aku masih bisa bercanda dengan mereka semua. Sesekali aku tertawa demi menutupi hati ku yang sedih.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, C beranjak dari tempat duduknya dan pergi masuk kekamar, dan diikuti kekasih ku dari belakang..

Ya Allah…saat itu aku hanya bisa terdiam melihat mereka memasuki sebuah kamar yang ada dipaling pojok. Otak ku kacau, ingin marah, namun aku tak kuasa.

Aku segera pergi ke kamar bersama teman ku yang tidak tahu kepedihan ku. Aku tidak bisa memejamkan mata. Bukan..bukan karena aku menginginkan dia datang ke kamar ku dan menemani ku tidur…BUKAN ITU..!! tapi aku tak habis pikir..kenapa dia tega melakukan ini semua pada ku.

Didepan mata ku dia selalu berdekatan dengan mantannya..walau sebenarnya kekasihku terlihat seolah ingin menjauhi mantannya..tapi mantannya yang terus menerus mendekatinya.

Ada salah satu temanku yang mengajakku keluar kamar untuk sekedar bersenda gurau..aku mengiyakan ajakannya. Aku berdua duduk disofa dg temanku yang bernama A memainkan gitar dan bernyanyi..disaat itu lah aku tak kuasa menahan tangis ku, dan A ternyata mengetahui apa yang sedang terjadi pada ku.

“Gw tau cha, lo skr lg sedih..karena itu gw sengaja ngajak lo keluar..agar lo bs sharing ma gw. Walau tadi lo ketawa bareng2 ma anak-anak..tp gw tau..hati lo lg sakit. Lo bs tumpahin semua kesedihan lo ma gw” ucapnya pada ku dengan penuh perhatian

Tapi…aku..aku malah berusaha mengelaknya. “Yee..gw tuh nangis karena sedih dengerin lagu yg barusan lo nyanyiin tau” ujar ku setengah bercanda

“Udahlah cha, gw tau lo..gw dah kenal lama ma lo” katanya sambil memegang tangan ku. Dan ya…aku benar-benar tak kuasa untuk menahan air mata ku. Aku terus menangis dan menangis, sampai aku tak bisa berucap apa-apa pada A.

Setelah tangis ku reda, aku menumpahkan semua sakit hati dan kepedihan ku pada nya.

Setelah kejadian itu, aku memutuskan hubungan ku pada B, tapi anehnya…B tidak terima dengan keputusan ku itu…Dan dia menjelaskan pada ku kalau selama ini dia tidak ada hubungan apa-apa dengan mantannya “Hanya sekedar teman”. Alasan yang SANGAT KLISE…!!

Akhirnya hubungan ku dengannya berakhir sudah, namun sampai saat ini aku masih contact dengannya..tapi bukan aku yang menghubunginya..selalu dia yang menghubungi ku.

Beberapa tahun sudah berlalu, aku telah punya pacar baru, aku mengenalkan pacar baru ku pada B. Saat aku mengenalkan pacar baru ku, wajah B seolah menaruh cemburu pada ku..tapi biarlah..toh aku pun sudah tak perduli. Lagi juga mungkin itu Cuma perasaan ku saja.

Hubungan ku dengan pacar baru ku sudah memasuki usia 1 tahun..tiba-tiba B ingin minta balik lagi dengan ku, berusaha untuk terus menghubungi ku dan dia mengemis cinta pada ku sampai 2 tahun lama nya. Tapi sayang..usaha dia sia-sia..karena aku tak seperti dia yang mau melakukan PERSELINGKUHAN…!!

Dengan tegas dan pasti aku bilang pada nya “Aku sudah menemukan pengganti km..dan hubungan ku sekarang sudah mau 3 tahun..jadi tolong jangan pernah ganggu aku lagi”

Lalu dia jawab “Aku benar-benar nyesel banget cha..aku baru sadar bahwa km begitu berarti banget bagi aku, km orangnya sangat sabar dan pengalah. Cha..jika suatu saat nanti km sudah pisah dengan pacar baru mu itu..aku harap km mau balik lagi dengan ku” ujar B pada ku.

Tentu aku jawab TIDAK….!! Setelah apa yang dia lakukan…apa aku mau nerima dia kembali?? Setelah dia menghamili mantannya…apa aku masih mau jadi kekasihnya?? Tentu saja jawab ku TIDAK…..!!

Dan kalian tahu, sampai sekarang dia masih menunggu ku dan mengharapku kembali padanya.

Perselingkuhan mu cukup memberikan pelajaran buat ku. Itu adalah kenangan yang tak akan pernah terlupa.

Aku sangat berterima kasih sama A yang telah mau memberikan perhatiannya pada ku saat malam itu. Karena hanya dia yang dapat menangkap isi hati ku yg sebenarnya.

Beberapa kisah ku, ingin aku buat dalam bentuk novel
Tunggu saja nanti… OK ?

Maret 2002
0 Responses

Post a Comment

internet marketing

Untuk Iseng-iseng aja