Ocha

Kita mahluk yang dilahirkan sebagai wanita pasti tidak jauh dengan yang namanya cermin… Itu tuuuh cermin yang buat kita ngaca dan betah berlama-lama menatap diri untuk menilai apakah ada yang salah dengan wajah kita, Tubuh kita, pakaian kita atau apakah kita sudah cantik atau belum.

Cermin biasanya selalu ada di dalam tas setiap wanita, karena kodratnya wanita yang ingin selalu terlihat rapi dan cantik dimanapun dia berada.

Sebentar-sebentar ngaca...hahaaa...dasar wanita…!

Ngomong-ngomong soal cermin, apakah Anda pernah bercermin dengan orang lain?

Ha…? Bercermin dengan orang lain..? Bisa gitu..? Ya iyalah… Bisa donk. Maksud di sini bercermin dengan orang lain yaitu melihat dan menilai diri kita seperti diri orang lain. Maksudnya apa seeech…?? Saya akan jelaskan di sini..!!

Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari manusia satu dengan manusia yang lainnya… Alias hidup bermasyarakat dan bersosialisasi. Tentunya juga setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Nah dalam setiap kepribadian individu yang berbeda-beda itulah, kita bisa jumpai bahwa banyak tingkah laku mereka (yang selama ini saya amati lho) adalah refleksi atau cerminan diri kita sendiri.

Coba, ambil waktu sesaat dan pikirkan semua sifat dalam diri orang-orang terdekat yang kita anggap mengesalkan, menjengkelkan, buruk dan pada dasarnya yang sangat menyebalkan deh, terus pertimbangkan bahwa mereka mungkin merupakan perwujudan sifat-sifat dalam diri kita sendiri yang kita anggap tidak bisa kita terima dari bagian kepribadian kita yang telah kita tolak atau redam dari jiwa kita yang tidak kita sukai.

Semakin kuat reaksi yang kita berikan, maka kemungkinan besar adalah sifat yang benar-benar sudah kita sembunyikan.

Ada kata bijak mengatakan “entah hubungan Anda sudah berlangsung selama 6 menitkah, 6 bulankah, atau bahkan 60 tahunkah, ingatlah bahwa orang-orang yang berada dalam hidup Anda adalah untuk mengajarkan sesuatu, dan yang Anda pikir anda lihat di dalam dirinya sesungguhnya adalah bayangan Anda sendiri di cermin hati Anda”

Jadi dengan kata lain bisa dikatakan “orang lain adalah cerminan kita atau guru kita, yang datang dan pergi untuk mengajarkan kita sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh kita”

Lantas, saya jadi ingin tanya nih… Jika dalam hidup Anda, Anda menemukan seseorang yang selalu membuat Anda marah, sedih atau berbagai emosi negatif lainnya… Apakah Anda akan mencaci-makinya dan mengumpatnya habis-habisan? atau Anda malah akan berterima-kasih pada seseorang yang menjengkelkan tersebut?

Ingat…Orang lain adalah cerminan kita sekaligus guru yang datang tiba-tiba untuk mengajarkan kepada kita apa yang tidak pernah terpikirkan oleh kita.

Jadi saran saya, sebaiknya Anda berterima kasih (cukup ucapkan di dalam hati aja sech) bahwa Anda sangat berterima-kasih atas apa yang telah diberikannya kepada Anda, walaupun orang tersebut tidak menyadarinya, bahwa ia telah memberikan Anda suatu pelajaran yang sangat berharga. Oh iya, pertemuan singkat sekalipun dengan orang lain, itu dapat memberikan peluang kepada kita untuk banyak belajar dan berkembang lho.

Contohnya: Jika Anda bertemu dengan orang-orang yang lamban, ketahuilah bahwa orang itu sedang mengajarkan Anda tentang kesabaran. Jika Anda bertemu dengan orang yang pemarah, Itu tandanya Anda sedang diajarkan sifat tenang/ketenangan. Jika Anda disakiti dan disiksa orang lain, berarti Anda diajarkan agar Anda bisa lebih menghargai diri Anda, dan terakhir nih… Jika Anda mempunyai teman atau sahabat yang penakut, tentunya Anda pasti tau pelajaran apa yang bisa Anda ambil dari teman atau sahabat Anda tersebut? Yups…keberanian!

So, teruslah bercermin!! Eits..bukan bercermin seperti yang biasa dilakukan kebanyakan wanita lho..hehe..

Tapi bercerminlah untuk mempercantik sifat, hati dan jiwa Anda. Ok?

See you…!!

Ocha

Pernahkah kalian bersedih?

Bersedih karena seorang pria yang kita cintai pergi meninggalkan kita, entah itu pergi dengan wanita lain atau pergi karena sudah tidak mencintai kita lagi. Apapun itu, saya yakin kita semua pasti pernah merasakan sedihnya karena disakiti atau ditingalkan oleh seorang pria.

Buat saya, sedih itu sesuatu yang indah karena pada saat saya sedih, saya akan berubah menjadi wanita yang sangat mellow, yang tadinya saya suka mendengarkan lagu-lagu keras, namun pada saat saya sedang sedih, saya jadi cenderung ingin mendengar lagu-lagu sedih..hehehe… Dan yang tadinya saya tidak bisa membuat puisi-puisi cinta, tapi pada saat saya sedih, seolah tangan saya bergerak sendiri merangkai kata demi kata yang indah.

Ternyata kesedihan itu tidak selamanya negatif lho, tapi kesedihan itu juga bisa melahirkan keindahan, lain halnya jika kita terus terlarut dalam kesedihan, mengunci diri terus menerus di dalam kamar tanpa melakukan apa-apa, tentu saja akan berdampak negatif pada diri kita.

Memang dalam hal “putusnya hubungan cinta” biasanya wanitalah yang lebih cenderung merasakan sakit dan sedih (tentunya bila kita benar-benar mencintai pria tersebut).

Wanita mempunyai perasaan yang lebih halus dan dalam, kesedihan wanita biasanya akan tertumpah dalam bentuk tangisan. Kita boleh saja bersedih, namun dalam sedih itu kita harus bijak dalam mengambil keputusan “berapa lama aku ingin bersedih” larut dalam kesedihan yang terus menerus, dampaknya sangat tidak bagus bagi diri kita sendiri, karena kita akan cenderung statis dan mundur kebelakang dalam hidup, seolah-olah untuk melangkahkan kaki kedepan teramat berat karena kondisi hati sedang bersedih, apa-apa menjadi serba malas.

Mengutip tulisan dari salah satu buku yang saya baca, Barbara De Angelis, Phd berkata “Sedih atau tidaknya kita, sesungguhnya bukanlah ditentukan oleh keadaan, tapi ditentukan oleh benak kita” .

Contohnya:

Katakanlah saat anda menjalin hubungan dengan seorang pria yang sangat anda cintai, dan tiba-tiba pria tersebut mendatangi anda secara mendadak lalu mengatakan “Hubungan kita sampai di sini saja, karena buatku, kamu itu wanita bodoh, tolol dan dungu” apapun ucapan dia yang bisa menyakiti perasaan Anda.

Menurut Anda, apakah kejadian tersebut bisa membuat Anda sedih atau tidak?

Saya akan bahas di sini, sedih atau tidaknya kita adalah tergantung dari kita bereaksi dalam menanggapi kejadian itu. Saat masalah itu terjadi, reaksi apa yang ingin kalian tampilkan?

Sedih atau tidaknya kita bukanlah ditentukan oleh keadaan, oleh orang yang menyakiti Anda atau oleh pasangan yang sering membuat Anda meradang, namun bahagia itu ada di hati kita, kitalah yang harus selalu memutuskan ingin sedih atau ingin bahagia.

Jika kenyataanya Anda sedang berada dalam kesedihan, namun hati anda tidak mengizinkan anda sedih, tentu keadaan itu tidak akan membuat anda sedih dan sebaliknya, bila keadaan sebenarnya anda seharusnya merasakan kebahagiaan tapi di hati anda sedang tidak enak atau sedih, tentunya kebahagiaan tersebut tidak akan berarti apa-apa bagi anda.

Sedih atau bahagianya anda tergantung dari anda sendiri. Mulai sekarang, berkatalah pada diri anda sendiri “dalam keadaan apapun, aku hanya menginginkan hatiku untuk merasa bahagia”. Karena

TIDAK ADA APAPUN YANG BISA MEMBUAT ANDA BAHAGIA TANPA IZIN ANDA DAN TIDAK ADA APAPUN YANG BISA MEMBUAT ANDA SEDIH TANPA IZIN ANDA.”

So, jika anda tanamkan dalam pikiran anda apa yang telah saya tulis di atas, saya yakin anda akan selalu merasa bahagia. Okey

hmm…kesedihan? NO WAY J

internet marketing

Untuk Iseng-iseng aja