Ocha

Pernahkah kalian bersedih?

Bersedih karena seorang pria yang kita cintai pergi meninggalkan kita, entah itu pergi dengan wanita lain atau pergi karena sudah tidak mencintai kita lagi. Apapun itu, saya yakin kita semua pasti pernah merasakan sedihnya karena disakiti atau ditingalkan oleh seorang pria.

Buat saya, sedih itu sesuatu yang indah karena pada saat saya sedih, saya akan berubah menjadi wanita yang sangat mellow, yang tadinya saya suka mendengarkan lagu-lagu keras, namun pada saat saya sedang sedih, saya jadi cenderung ingin mendengar lagu-lagu sedih..hehehe… Dan yang tadinya saya tidak bisa membuat puisi-puisi cinta, tapi pada saat saya sedih, seolah tangan saya bergerak sendiri merangkai kata demi kata yang indah.

Ternyata kesedihan itu tidak selamanya negatif lho, tapi kesedihan itu juga bisa melahirkan keindahan, lain halnya jika kita terus terlarut dalam kesedihan, mengunci diri terus menerus di dalam kamar tanpa melakukan apa-apa, tentu saja akan berdampak negatif pada diri kita.

Memang dalam hal “putusnya hubungan cinta” biasanya wanitalah yang lebih cenderung merasakan sakit dan sedih (tentunya bila kita benar-benar mencintai pria tersebut).

Wanita mempunyai perasaan yang lebih halus dan dalam, kesedihan wanita biasanya akan tertumpah dalam bentuk tangisan. Kita boleh saja bersedih, namun dalam sedih itu kita harus bijak dalam mengambil keputusan “berapa lama aku ingin bersedih” larut dalam kesedihan yang terus menerus, dampaknya sangat tidak bagus bagi diri kita sendiri, karena kita akan cenderung statis dan mundur kebelakang dalam hidup, seolah-olah untuk melangkahkan kaki kedepan teramat berat karena kondisi hati sedang bersedih, apa-apa menjadi serba malas.

Mengutip tulisan dari salah satu buku yang saya baca, Barbara De Angelis, Phd berkata “Sedih atau tidaknya kita, sesungguhnya bukanlah ditentukan oleh keadaan, tapi ditentukan oleh benak kita” .

Contohnya:

Katakanlah saat anda menjalin hubungan dengan seorang pria yang sangat anda cintai, dan tiba-tiba pria tersebut mendatangi anda secara mendadak lalu mengatakan “Hubungan kita sampai di sini saja, karena buatku, kamu itu wanita bodoh, tolol dan dungu” apapun ucapan dia yang bisa menyakiti perasaan Anda.

Menurut Anda, apakah kejadian tersebut bisa membuat Anda sedih atau tidak?

Saya akan bahas di sini, sedih atau tidaknya kita adalah tergantung dari kita bereaksi dalam menanggapi kejadian itu. Saat masalah itu terjadi, reaksi apa yang ingin kalian tampilkan?

Sedih atau tidaknya kita bukanlah ditentukan oleh keadaan, oleh orang yang menyakiti Anda atau oleh pasangan yang sering membuat Anda meradang, namun bahagia itu ada di hati kita, kitalah yang harus selalu memutuskan ingin sedih atau ingin bahagia.

Jika kenyataanya Anda sedang berada dalam kesedihan, namun hati anda tidak mengizinkan anda sedih, tentu keadaan itu tidak akan membuat anda sedih dan sebaliknya, bila keadaan sebenarnya anda seharusnya merasakan kebahagiaan tapi di hati anda sedang tidak enak atau sedih, tentunya kebahagiaan tersebut tidak akan berarti apa-apa bagi anda.

Sedih atau bahagianya anda tergantung dari anda sendiri. Mulai sekarang, berkatalah pada diri anda sendiri “dalam keadaan apapun, aku hanya menginginkan hatiku untuk merasa bahagia”. Karena

TIDAK ADA APAPUN YANG BISA MEMBUAT ANDA BAHAGIA TANPA IZIN ANDA DAN TIDAK ADA APAPUN YANG BISA MEMBUAT ANDA SEDIH TANPA IZIN ANDA.”

So, jika anda tanamkan dalam pikiran anda apa yang telah saya tulis di atas, saya yakin anda akan selalu merasa bahagia. Okey

hmm…kesedihan? NO WAY J

0 Responses

Post a Comment

internet marketing

Untuk Iseng-iseng aja